HUKUM Uncategorized
Beranda » Berita » Pendaftaran Uang Kerohiman Pembangunan Kampus UI3 Cisalak Salah Sasaran

Pendaftaran Uang Kerohiman Pembangunan Kampus UI3 Cisalak Salah Sasaran

‎Cisalak Depok, JPKPN.News – Pihak Kampus Universitas Islam Internasional Indonesia (UI3) sudah sedang mulai mengeksekusi Perobohan bangunan rumah tinggal yang berada di atas lahan Kampus UI3 setelah para penghuni rumah tersebut mendapatkan uang kerohiman, Jln. Juanda, Kelurahan Cisalak, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok , Rabu (12/2/2025). Pendaftaran salah sasaran bangunan rumah, mushola dan makam keramat yang uang kerohiman nya di ambil oleh pihak lain yang bukan pemilik bangunan tersebut.

Abah Ahmad Sumarna mengatakan,” ‎Bangunan rumah dan musholla itu di bangun oleh saya pada tahun 2004, di sebelah makam Keramat Empi Siun, setelah Abah Ahmad Sumarna pensiun dari Departemen Agama Kabupaten Bogor,” papar Abah Sumarna.

‎Abah Ahmad Sumarna membangun rumah tinggal dan musholla bertujuan ingin merawat makam Empi Siun, yang mendapat amanat dari kakeknya H. Tinggi bin H. Kilan bin Redeng (Raden) bin Pian bin empi Siun (Sinuhun Kanjeng Jagad Lelana) bin Sidin. Tadinya makam tersebut tidak terawat, setelah adanya Abah Ahmad Sumarna makam tersebut ramai di datangi para penziarah dari keluarga terdekat dan malah ada yang datang dari luar daerah seperti Cirebon, Kerawang, Bekasi, Bandung Lampung, Palembang, Jambi dan lainnya.

‎Karena semakin hari semakin banyak para penziarah yang datang malah banyak yang menginap, ada yang satu malam bahkan ada yang sampai satu minggu, maka Abah Ahmad Sumarna punya inisiatif membangun musholla dan saung untuk para penziarah beristirahat dan bermalam.

‎”Saya memang membangun rumah tinggal dan musholla serta saung ini untuk para penziarah yang dari luar kota yang ingin istirahat dan menginap di makam in, karena saya tidak melarang mereka menginap di makam keramat ini, bahkan untuk siapa saja yang punya tujuan hajad pribadi,” ujar Abah Ahmad Sumarna.

‎Dan selanjutnya para pemuda dan tokoh masyarakat setempat membuat tempat tersebut membuat kegiatan seperti, pengajian, belajar membaca Alqur’an, tawasulan, latihan pencak silat Betawi, latihan kesenian mendalang wayang golek dan banyak kegiatan lainnya.

Seiring waktu berjalan setelah 10 tahun tiba-tiba terdengar di lokasi tersebut mau ada pembangunan Kampus UI3, watu itu ada yang datang sebanyak 3 orang katanya dari pihak proyek pembangunan Kampus UI3 akan membangun Kampus UI3 di lokasi sebelah makam, “mau minta izin agar dalam perjalanan pembangunan Kampus UI3 berjalan lancar dan selamat, ujar mereka, Ya waktu itu ada yang datang saya kira mau ziarah, tapi katanya mau izin karena mau mulai ada pembangunan proyek Kampus UI3 semoga berjalan lancar dan selamat,” Jelas Abah Ahmad Sumarna.

PWI Kota Depok Menggelar Rapat Pembentukan Pengurus Baru Periode 2024-2027


‎”Setelah beberapa bulan kemudian ada yang datang lagi dengan rombongan, dengan berpakaian Polisi, Tentara, Satpol PP dan pihak UI3 serta ketua RT, dan Madih serta Asam Muit, katanya mau mendata bangunan dan pohonan yang ada di sekitar area makam, dan ditandai dengan tanda silang cat merah dan di tempelkan surat dari Penanganan Dampak Sosial Kemasyarakatan (PDSK) dengan logo Pemerintah Provinsi Jawa Barat, logo Kementrian Agama Republik Indonesia, logo Pemerintah Kota Depok, logo Universitas Islam Internasional Indonesia dengan bertuliskan ‘Telah di laksanakan infeksi lapangan olah tim KJPP ( tahap ke 5/453 bidang tanah, nama penggarap Madih no bidang 441 dan di tanda tangani oleh Zuki /Roni Tim Terpadu Lahan UIII Agustus 2024,” Ungkapnya Abah Ahmad Sumarna.

Setelah rombongan pergi saya bingung, kenapa saya di datangi dengan para aparat begitu banyak padahal hanya ingin mendata bangunan, padahal saya cuma berdua sama istri tidak ada pemberitahuan dari pihak manapun, yang saya sangat sesali kenapa pendataan itu bukan atas nama saya tetapi atas nama Madih, sedangkan Madih selama 10 tahun lebih dari mulai saya membangun rumah dan musholla tidak pernah datang berkunjung, kok tiba-tiba dia langsung mendaftarkan bangunan yang saya tempati atas nama Madih,” Ungkap Abah Ahmad Sumarna.

‎”Setelah itu beberapa kali saya menemui pihak UI3 tapi jawabannya tidak meyakinkan dan selalu di persulit sampai akhirnya dana kerohiman itu benar cair ke rekening Madih, dan sampai saat ini setelah saya tanyakan dengan pihak Madih, uang tersebut sudah habis,” papar Abah Sumarna.

‎”Bagaimana ini para panitia dari pihak KJPP UI3 seharusnya mengkaji dulu dan menanyakan terlebih dahulu kepada semua pihak, jangan asal mengejar target kerja aja, tapi harus pakai hati nurani dong,” Pungkasnya Abah Ahmad Sumarna. ( NS)

error: Terimakasih untuk tidak COPAS !!! hub redaksi via WA di kiri bawah
× Advertisement
× Advertisement